• Home
  • Parenting Issue
  • Traveling
  • Masak Simpel
  • Short Story
    • Poem
  • Ngomong saja
    • Anime & Manga
    • Mars ‘n Venus
    • Mushola
  • Buku Tamu
  • Daftar Isi

Corat-coret

~ Ketika corat-coret memang diperlukan bagiku

Corat-coret

Author Archives: nurvita indarini

Takdir

28 Wednesday Jun 2017

Posted by nurvita indarini in Poem

≈ Leave a comment

Kalau bukan keset lantas apa ketika semua beban ditimpakan di pundak? Beban finansial, sampai dominasi urusan domestik dan limpahan muka masam saat harus mengais rupiah di saat orang lain menjeda.

Ketika beban berkurang, namun lantas menanyakan komitmen karena rencana baru yang kurang realistis lantas dianggap sebagai tohokan. Seperti amnesia saat keberatan-keberatan disampaikan dengan bahasa santun, namun tidak digubris. Lalu merasa disayat saat keberatan disampaikan berapi-api.

Apakah selalu salah saat mengingatkan kewajiban? Bahkan hak pun sering diabaikan, tidak dipedulikan.

Mungkin sudah takdir harus belajar bungkam. Bungkam jika kelak kembali mendapat penghakiman yang lahir dari premis-premis tak bertaut. Bungkam jika harus tidak mendapatkan hak. Bungkam sampai tubuh berkalang tanah. Terimalah nasib.

 

Advertisements

Penghasilan Istri Lebih Besar, Selalu Jadi Masalah?

28 Wednesday Jun 2017

Posted by nurvita indarini in Ngomong saja

≈ Leave a comment

Zaman sekarang, sudah banyak para istri yang bekerja sehingga punya kontribusi yang besar dalam finansial keluarga. Lantas, ketika penghasilan istri lebih besar dari suami, apakah selalu jadi masalah?

Ya dan tidak. Iya, jadi masalah ketika tidak ada keterbukaan penghasilan dan pengeluaran. Jadi masalah ketika yang satu lebih boros ketimbang yang lain sehingga membuat finansial timpang. Jadi masalah ketika salah satu sibuk sendiri dengan ‘dunianya’ sehingga pihak yang lain yang merasa harus selalu ‘stand by’ ketika ada pengeluaran tambahan.

Saya pernah dapat cerita, suami istri yang bertengkar hebat gara-gara uang. Suatu kali suami pinjam uang pada istrinya yang bekerja untuk modal usaha. Setahun-dua tahun, tidak kelihatan hasilnya. Bukannya ada untung dari usahanya, si suami terus-terusan meminjam uang dari istrinya.

Sang istri pun protes karena merasa dirinya seperti mesin ATM. Kalau kata istrinya, bukannya mau itung-itungan sama suami, tapi perilaku suami yang membuatnya jadi perhitungan.

“Karena penghasilan saya lebih besar, sepertinya suami jadi mengandalkan saya untuk selalu ada uang ketika dia butuh. Sementara kalau saya yang butuh uang, saya nggak pernah minta sama dia. Kalau teman-teman saya sering cerita dibelikan sesuatu sama suaminya, saya nggak pernah menuntut seperti itu,” tutur sang istri.

Suaminya juga cenderung tidak peduli apakah istrinya masih punya uang atau tidak. Istrinya bilang, ini karena suami merasa penghasilan istrinya lebih besar jadi nggak akan pernah kekurangan uang. Sehingga ketidakpedulian akan finansial keluarga setelah dirinya merasa sudah menggugurkan kewajiban jadi muncul.

“Kami memang bagi-bagi tanggung jawab. Sekitar 60 persen gaji suami memang untuk pengeluaran wajib rutin rumah tangga. Sementara saya 20 persen untuk pengeluaran wajib rutin rumah tangga, 30 persen untuk tabungan keluarga, 14 persen untuk adik dan ibu saya, 36 persen sisanya untuk transportasi saya bekerja, makan saya di kantor, belanja rumah tangga, dan untuk bisnis yang sedang saya rintis,” jelas istri.

Lantas apa yang membuat mengganjal? “Misalnya 20 persen digunakan sebagai transport dan biaya makan suami selama dia di kantor, ada 20 persen sisanya bukan? Tapi dia nggak turut menabung. Masalahnya juga hampir setiap hari saya selalu memberi uang saku ke suami kalau dia mau ke kantor. Kalau ada pengeluaran ekstra saya juga yang sebagian besar nanggung,” papar istri.

Menurut sang istri, rasanya jadi menyebalkan ketika dirinya selalu dimintai uang ketika sisa gaji suami nggak jelas rimbanya. Apalagi pengaturan uang dilakukan masing-masing dan suami kerap menyebut ‘uangku kok gampang banget habis ya’.

“Buat saya bukan seberapa besar gajinya. Bukan seberapa besar yang dia berikan buat saya di luar uang nafkah. Tapi ketika kita punya keinginan segera menyelesaikan cicilan rumah, misalnya, ya harus sama-sama komit. Jangan cuma saya aja yang berusaha ‘keras’ pada diri sendiri untuk mewujudkan keinginan itu,”kata istri.

Yang mengesalkan, tambah istri, ketika dirinya mengingatkan suami untuk segera ikut menabung saat terima gaji demi lunasnya cicilan rumah, hal itu tidak pernah dilakukan suaminya. “Katanya kalau ada sisa baru nanti ditabung. Nyatanya apa, tiap bulan nggak pernah nabung karena katanya nggak ada sisa. Nggak tahulah ke mana uangnya,” ucapnya.

“Katanya sama-sama punya keinginan rumah cepat lunas. Kalau memang begitu mana komitmennya? Saat kami berantem, saya ingatin tentang hal ini, dia makin marah. Lalu dia ngumpulin semua uangnya, dia kasih ke saya. Apa nyelesein masalah? Justru bikin perkara karena dia kasih uang itu dengan marah, nggak ridho,” lanjutnya.

Hmm, mengomentari hal ini, saya comotin artikel dari detikFinance.

Tentukan tujuan finansial bersama-sama, baik untuk tujuan pribadi maupun tujuan bersama. Setelah menentukan tujuan, cek kondisi keuangan, sehingga terlihat kesanggupan anda dalam menabung atau berinvestasi untuk mencapai impian tersebut. Yang tidak kalah penting adalah keluarga perlu kompak dalam menentukan visi dan prioritas. Harus ada kata “SALING” dalam menentukan tujuan keuangan mana yang diprioritaskan.

Uang penting, tapi bukan yang paling utama. Meski bukan paling utama, bukan berarti disepelekan begitu saja. Bagaimanapun hidup itu butuh uang. Karena hidup butuh uang, maka butuh perencanaan. Butuh prioritas. Lalu apa yang diprioritaskan?

 

Terkadang Kita Memang Perlu Berkata Tegas

13 Saturday Aug 2016

Posted by nurvita indarini in Ngomong saja

≈ Leave a comment

Tags

bercanda kelewatan, bercanda tidak lucu, bullying, bullying di kantor, bullying di tempat kerja, bullying pada orang dewasa

gochuumon-s2-ep8-scr3-300x169

Pernah dalam situasi teman yang bercanda terlalu berlebihan pada kita? Kadang kita diam saja, ikut tertawa, padahal dalam hati tersayat-sayat. Jika memang tidak berkenan, kita memang perlu berkata tegas. Continue reading →

Pengasuhan Anak, Tanggung Jawab Siapa?

13 Saturday Aug 2016

Posted by nurvita indarini in Parenting

≈ Leave a comment

Tags

parenting, pengasuhan

anime-family-spring-happiness-street-3840x2400

Kalau dapat pertanyaan ‘pengasuhan anak tanggung jawab siapa’ mungkin terdengar seperti pertanyaan bodoh. ‘Ya jelas tanggung jawab orang tuanyalah.’ Mungkin demikian jawaban beberapa orang dengan nada tinggi. Idealnya begitu, tapi dunia memang tidak ideal. Continue reading →

Impian Memiliki Perpustakaan Sendiri

29 Tuesday Dec 2015

Posted by nurvita indarini in Ngomong saja

≈ Leave a comment

Tags

buku, impian, mimpi, perpustakaan

vibrant-home-library-with-a-traditional-touch

Foto: decoist.com

Mimpi punya perpustakaan itu sudah ada sejak dulu, sejak aku kecil. Sejak bapakku sering pulang membawa aneka buka cerita dan majalah anak-anak. Bahkan aku pernah menyusun buku-buku itu di kursi pojok rumah. Berpura-pura memiliki perpustakaan sendiri. Continue reading →

‘Perempuan Memang Didesain Kuat’

28 Monday Dec 2015

Posted by nurvita indarini in Ngomong saja

≈ Leave a comment

Tags

perempuan, perempuan kuat, perempuan mandiri, wanita

marcusgohmarcusgoh-sailormooncrystals01e02review-5

Suatu kali kantor saya kedatangan tamu, tim dari sebuah rumah sakit di Tangerang. Salah satu timnya adalah seorang dokter spesialis saraf. Dalam diskusi, ada satu kutipan dia yang menarik: Perempuan memang didesain kuat. Continue reading →

Yuk! Biasakan si Kecil Ucapkan 3 Kata Ini

15 Tuesday Dec 2015

Posted by nurvita indarini in Parenting

≈ Leave a comment

Tags

berbuat baik, karakter anak, maaf, parenting, pendidikan anak, terimakasih, tolong

good_manners_grow-500x270

Foto: http://www.ardenzachildcare.ie/

Hal yang remeh-temeh sering kali tidak mendapat perhatian khusus. Padahal justru dari hal-hal kecil itu sering kali menimbulkan dampak besar. Continue reading →

Menu Sarapan: Kentang Keju Plus Sayuran

14 Monday Dec 2015

Posted by nurvita indarini in Masak Simpel

≈ Leave a comment

Tags

ide sarapan, kentang keju, kentang keju melted, kentang keju mozarella, makan enak, masak simpel, masakan rumahan, sarapan gampang

 

 

kentang sayung

Saya bukan orang yang hobi memasak, tapi sengaja mau menulis tentang cara masak makanan tertentu yang simpel untuk menyemangati diri. Iya, biar lebih variatif memberikan makanan rumahan buat suami dan anak tercinta 🙂 Continue reading →

Garlic Bread Sederhana

14 Monday Dec 2015

Posted by nurvita indarini in Masak Simpel

≈ Leave a comment

Tags

garlic bread, garlic bread roti tawar, garlic bread sederhana, garlic bread teflon, masak gampang, masak sederhana, masak simpel, resep garlic bread, resep garlic bread sederhana

garlic bread

Hari Minggu pagi yang cerah, saya habiskan di kantor. Soalnya ada tugas yang memang perlu saya cicil. Karena nggak sempat meninggalkan makanan yang signifikan, Taqi (1,5 tahun) kelaparan. Kata ayahnya, Taqi berdiri terus di depan kulkas minta makanan. Hiks. Continue reading →

Ini Cirinya Anda Sedang Hamil

11 Friday Dec 2015

Posted by nurvita indarini in Mother

≈ Leave a comment

Tags

ciri hamil, flek, gejala hamil, hamil, ibu, kehamilan, test pack

cartoon-mothers-vector-material-33666

Ya oke judul tulisan ini artikel berita banget ya he he he. Ini bukan maksud sedang ingin nulis yang serius banget. Hanya sedang teringat pengalaman hamil yang pertama kali di 2013 lalu. Continue reading →

← Older posts

Categories

  • Anime & Manga
  • Jadulisme
  • Mars 'n Venus
  • Masak Simpel
  • Mother
  • Mushola
  • News
  • Ngomong saja
  • Paper
  • Paper and Pen
  • Parenting
  • Poem
  • Short Story
  • Sport
  • Travelling

Recent Comments

Sidiq Atto on Melihat Kecantikan Bandung Dar…
kontol kuat on Lagu Paling Sedih
raissa on Si Campak Alias Tampek
calistajane on Si Campak Alias Tampek
Jongsuk on Serial TV Asia Jadul

Top Posts & Pages

  • DP Hitam di BBM
  • Produksi, Konsumsi, Distribusi, dan Ekonomi Kerakyatan
  • Serial TV Asia Jadul
  • Ketika Memutuskan untuk Bercerai
  • Kenangan dan Kesepian
  • Pemeran Rekha dan Bob
  • Pendekatan Budaya Sebagai Sarana Penyelesaian Konflik di Poso

The Stuff You Missed

90-an alessio tacchinardi anak anime ayah backpacker bapak bersyukur buku cerpen china cinta cinta monyet cinta pertama coklat cowok defence doa ekonomi gempa hantu HCMC hidup ho chi minh city horor hujan humor ibu impian inspirasi italia jadul jepang jodoh juventus kangen kesehatan kopi kuliner makanan manga mantan menikah militer mimpi miracle mirip mitos mongolia motivasi nostalgia pengantin perempuan persahabatan pertahanan pertemanan pindad puisi puisi cinta relationship rendra sedih seks sepakbola seram serie a italia tacchinardi teman terorisme travelling tunangan unfaithful wisata ws rendra zidane

Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 23 other followers

Advertisements

It’s me!

Hi folks…
My name is Vita. I like writing, so I need some papers to channeled my hobby. As you know, nowadays, the number of world forest decrease. That is why I write what I want to write on the 'paper' in internet.
If someday you found this page, I invite you to stay for a while…. I cannot bring you very delicious coffee or biscuits, but I wish you feel at home. I'll be happy if you give some comments here.
Have a nice day. Ciao!

My Facebook

NurVita 'titta' Indarini

Create Your Badge

Blogroll

  • Abu Jibriel
  • ananova
  • Arrahmah
  • BBC
  • Corat-coret
  • cybermq
  • detikcom
  • Juventus Calcio
  • Juventus FC
  • Pecinta Al Qur'an
  • Ponpes Alfalah
  • Remaja Islam
  • Risalah Jihad
  • Rumaysho

Friends

  • Ageng BD
  • Blog Adek
  • Photo Ika
  • Ruang Vita
  • Yayanadenan

My YM

Calendario

April 2018
M T W T F S S
« Jun    
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30  

Cancel