“Udah baca e-mail di milis?” tanya temanku.
“Belum euy. Kenapa gitu?”
“Ada announcement Juni ini terakhir. Jadi bulan depan udah nggak ada lagi. Mungkin karena udah 2 tahun.”

Wah enggak kerasa. Akhirnya 2 tahun itu berlalu. 2 Tahun sudah ‘beristirahat’ dari rutinitas mengejar matahari di tengah polutan metropolitan. 2 Tahun dengan hanya menjadi penikmat konstruksi realitas para pewarta saat isu terorisme kembali menyeruak dengan segala keseksiannya, saat perhelatan akbar negeri ini digelar, ketika mutilasi kembali terjadi, ketika sejumlah institusi di Negeri ini begitu disorot, dan ketika ketika yang lain terjadi.

Hmm finally berakhir juga menikmati ‘gaji buta’ he he. Nggak lama lagi, KTM nggak akan berlaku, so nggak akan ada diskon kalau mau naik travel ke Jakarta, juga nggak bisa instal windows asli dengan biaya yang sangat flat.

Temanku beberapa hari belakangan ini sudah sibuk packing untuk siap-siap balik ke Jakarta karena cuti di luar tanggungannya akan habis. Jadi nantinya dia terpaksa bolak balik ke Bandung lantaran masih ada beban tugas akhir.

Hmm 2 tahun…. Kalau itu orang, hampir seumur Athar, keponakanku. Sudah bisa berlari, berbicara, dan sedikit-sedikit menyanyi. Dalam 2 tahun ini aku sudah bisa apa ya? Apapun itu aku bersyukur dengan 2 tahun terakhir ini. Meski jauh berbeda dengan comfort zone yang dulu sempat kumiliki, tapi aku punya quality time dengan keluarga, teman, dan diriku sendiri.

Dunia yang hampir sama telah menanti di dekat garis finis. Apakah akan kembali dimasuki? Atau berbelok dan memasuki dunia yang berbeda? Akankah kembali bermesraan dengan Ibukota? Atau memilih mengakrabi tempat lain? Let see!